
lensanaga.id-Takalar- Pengangkatan kepala sekolah di Kabupaten Takalar seharusnya memenuhi syarat formil maupun substansi, beberapa minggu terakhir, hangat diperbincangkan dikalangan Kepala Sekolah dan Guru-guru di setiap Kecamatan di Kabupaten Takalar terkait kepemilikan NUKS (Nomor Unik Kepala Sekolah) bagi seorang guru saat diangkat menjadi kepala sekolah.
Beberapa Mantan Kepala Sekolah Mengungkapkan bahwa ada indikasi permainan yang dilakukan oleh pihak tertentu pada lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar terkait daftar nama bakal calon kepala sekolah untuk mendapatkan NUKS.,20/10/20 .
Lanjut., Mutasi kepala sekolah yang baru-baru ini diselenggarakan sebagai Agenda penting berdasarkan Juknis ditemukan adanya beberapa Kepala Sekolah yang diturunkan menjadi guru atas dasar tidak memiliki NUKS, syarat ini sebagai bagian dari dasar Mutlak demi terselenggaranya mutu pendidikan yang berkesinambungan yang bersumber dari Anggaran Pemerintah,
Target tersebut tentu sangat diharapkan pada gelombang Kedua Diklat bakal Calon Kepala Sekolah, tetapi hal lain bahwa Agenda diklat tersebut justru berpotensi mencoreng nama baik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar akibat ada nya indikasi daftra nama yang tertuang di Daftar nama Diklat, dipermainkan oleh pihak Kabid GTK.,Ungkap salah seorang Mantan Kepsek yang tidak ingin namanya disebut.
Lanjut., Pada hal kurang lebih satu bulan yang lalu Kepala Bidang GTK Hj.Megawati selaku kabid sudah membacakan daftar nama-nama peserta yang ikut Diklat di depan para Kepala Sekolah di ruang Aula Dinas Pendidikan tapi yang mengangetkan dari daftar yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Takalar sangat mengecewakan, beda jauh karena ada banyak nama yang disebut di rapat ruang Aula dinas ternyata tidak tercantum dalam daftar calon peserta bakal calon Kepala Sekolah yang seharusnya dijawab oleh Hj Megawati selaku Kabid GTK.
20/10/20., Saat Ibu Kepala Bidang GTK di konfirmasi lewat WhatsApp nya tentang masalah daftar nama bakal calon Kepala Sekolah Tahun 2020, tidak menjawab sampai berita ini terbit.
Terkait masalah ini beberapa mantan Kepala sekolah akhirnya angkat bicara dengan kalimat Tajam “jangan sampai itu jatah dari Ibu Kepala Bidang GTK?” “ jangan-jangan ada Komitmen ” “hebatnya NUKS?”.
Naga Sulawesi: Haerudin Nompo