LENSANAGA.ID-Metro–Hasil pekerjaan proyek pelebaran jalan Cendrawasih di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan, terkesan amburadul.
Padahal, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro menganggarkan dana sekitar Rp.2,7 miliar dari APBD untuk proyek pelebaran jalan yang dikerjakan tahun 2019 lalu itu.
Saat ini, kondisi jalan yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Sumbersari Bantul itu memprihatinkan. Batu sabes yang digunakan untuk pelebaran jalan bertebaran hingga ke badan jalan.
Selain batu sabes yang berbahaya bagi pengguna jalan. Debu pasir di jalan setempat juga mengganggu kenyamanan pengendara saat melintas di jalan tersebut.
Warga setempat, Sunarto (46) mengatakan pelebaran jalan Cendrawasih dilakukan kurang lebih setahun lalu. Namun kini kondisinya memprihatinkan.
“Sekitar setahun yang lalu di lebarinnya. Tapi ya sekarang kayak gitu kondisinya,” kata dia, saat melintas di jalan tersebut, Minggu (23-8-2020).
Dikatakannya, pada saat pelebaran jalan dilakukan. Sempat terjadi penolakan warga lantaran warga harus menghilangkan lahannya sekitar dua meter untuk pelebaran jalan Cendrawasih.
“Waktu itu pemerintah meminta kepada warga untuk memberikan tanahnya untuk pelebaran jalan di RT 14 RW 03. Namun warga tidak mengizinkan,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Yanto (46). Menurut dia, ketika usai hujan kondisi jalan banyak genangan air dan baru sabes bertebaran di badan jalan.
“Kalau panas ya seperti itu mas. Banyak debunya karena batunya berserakan,” keluhnya.
Warga berharap, Pemkot Metro melalui DPUTR bertanggung jawab atas hasil pelebaran jalan di jalan Cendrawasih yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
“Kalau hasil pembangunannya rapih dan bagus, ya warga pasti senang dan puas dengan hasil pembangunannya,” pungkasnya.(red/tim)