
lensanaga.id-Gowa- Relawan pemerhati Kotak Kosong atau yang dikenal dengan sebutan Relawan KOKO gelar pertemuan terbatas yang bertempat di salah satu ruko di Jln.KH.Wahid Hasyim, Kecamatan Somba Opu Gowa, Senin 10 November 2020 sekitar pukul 20:00 Wita.
Relawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, seperti purnawiran Polri, Aktivis, Jurnalis hingga pedagang dan petani ini nampak menyatu dalam satu komitmen yang di sebut “Pemerhati Kotak Kosong untuk Demokrasi Sehat.”
Amiruddin,SH Karaeng Tinggi selaku penanggung jawab relawan, membuka rapat dengan perkenalan kepada seluruh relawan yang berjumlah belasan orang dari berbagai kecamatan di Gowa.
Bergerak dari panggilan moril, maka kita semua berkumpul di satu tempat dengan tekad untuk menciptakan demokrasi yang sehat di kabupaten Gowa, ungkap Karaeng Tinggi dalam paparan.
Dijelaskannya, relawan pemerhati kotak kosong bukanlah kumpulan orang orang yang didasari kepentingan pribadi maupun golongan, melainkan relawan kotak kosong merupakan kumpulan orang orang dari berbagai kalangan dan profesi yang merasa terpanggil secara nurani untuk menyelamatkan demokrasi di kabupaten Gowa yang kian waktu kian memprihatinkan, jelas Karaeng Tinggi.
Karaeng Tinggi yang juga merupakan ketua umum LSM GEMPAR ini bertekad membentuk tim pemantau yang akan di sebar di setiap kecamatan dan desa/kelurahan di kabupaten Gowa untuk mengawasi perhelatan Pilkada yang sebengar lagi akan berlangsung.
Kita akan membentuk tim pementau yang disebar di setiap desa/kelurahan di kabupaten Gowa, dimana tim ini akan di koordinir oleh koordinator kecamatan.
Setiap tim akan bertugas memantau pelaksanaan pilkada, yang kemudian akan mengumpulkan data dalam satu wadah yang telah disiapkan, jelas Karaeng Tinggi.
Pilkada Gowa kali ini bukanlah pilkada tentang siapa melawan siapa, melainkan tentang bagaimana masyarakat mewujudkan Gowa yang lebih baik dengan pembangunan yang lebih merata dan program kerja yang lebih menyentuh ke masyarakat umum, jadi tugas kita mengawal dan mengawasi berbagai kemungkinan yang di khawatirkan bisa terjadi dalam pilkada ini, karena demokrasi adalah hak rakyat, paparnya.
Dalam rapat terbatas yang berlangsung sederhana itu, nampak para relawan begitu bersemangat dan berkomitmen akan mengawal pilkada Gowa tahun 2020 pada 9 Desember nanti dengan ketat dan teliti.
Mari kita rapatkan barisan, wujudkan pilkada Gowa yang sehat, pilkada yang akan menghadirkan pemimpin pemimpin yang diharapkan mampu lebih mensejahterakan rakyatnyatnya, tutur salah satu relawan.
Sekedar di ketahui, pilkada dengan menghadirkan calon tunggal di Sulsel bermula saat Pilwali Makassar 2018 lalu, dan saat ini kembali terjadi pada pilkda kabupaten Gowa.(Haeruddin Nompo)