DLH Metro Lakukan Pengecekan Tingkat Kebisingan dari Usaha Sawmill

DLH Metro Lakukan Pengecekan Tingkat Kebisingan dari Usaha Sawmill

Metro – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro melakukan peninjauan dan pengecekan tingkat kebisingan dari usaha sawmill pasca pemasangan alat peredam.

Pemasangan alat peredam pada sawmill yang berada di Jalan Seriti, RT 28 RW 08, Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara tersebut sudah terpasang sejak akhir Mei 2023 lalu.

Sementara, dalam proses pemasangan tersebut, pengelola sawmill terus meningkatkan kualitas peredam agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat.

Kepala DLH Metro, Ardah mengatakan, dalam pengecekan kebisingan suara ini tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu dilakukan pengkajian dan penelitian terlebih dahulu.

“Untuk memastikan nya nanti akan kita hitung dan ukur seberapa besar kebisingan ini. Apakah sudah masuk dalam standar ataupun tidak. Kalau masih melebihi batas normal maka akan ada yang diperbaiki lagi,” kata dia, Selasa, 20 Juni 2023.

Dia menambahkan, pihaknya akan menghitung rata-rata dengan skala desibel agar kenyamanan masyarakat juga diperhatikan.

“Untuk proses ini kita memerlukan waktu sekitar dua Minggu, dan nanti kita akan cek lagi. Kita juga enggak mau melakukan pengecekan yang hanya sekali lalu mengeluarkan rekomendasi,” tambahnya.

Sementara itu, jika hasil dari pengecekan ini keluar dan kebisingan masih dinilai tinggi. Maka akan dilakukan evaluasi dan memperbaiki alat peredam yang ada.

“Untuk saran dan masukan dari pendirian peredam ini sementara cukup di situ dulu. Selagi kita melihat seberapa nilai kebisingan dari proses tersebut,” kata dia.

“Kita tidak bisa memberikan rekomendasi sebelum hasilnya keluar. Kalaupun hasil nya masih bising akan kita evaluasi terlebih dahulu. Tapi sejauh ini, semenjak di pasang bangunan peredam suara bising nya sudah berkurang,” lanjutnya.

Dalam pendirian usaha sawmill ini, pihaknya sangat mensuport terlebih bisa berdampingan dengan masyarakat.

“Pada dasarnya kita tidak bisa berat sebelah dan harus menentingkan dampak lingkungan. Kalau bisa antara masyarakat dan pengusaha bisa saling menguntungkan dan saling memaklumi apa yang ada di lingkungan warga,” pungkasnya. (Genta)

Loading

Redaksi
Author: Redaksi

Related posts

Leave a Comment