LENSANAGA.ID-Takalar – Kepala sekolah di Kabupaten Takalar, disinyalir terlalu sibuk main proyek, hingga melupakan tanggungjawab utamanya sebagai pendidik dan pembina siswa dan Guru untuk bersama menjaga Sarana dan mutu pendidikan berdasarkan Tupoksinya,
Kondisi itu terjadi lantaran, sesuai petunjuk teknis (Juknis) pembangunan Sarana dan prasarana dilingkup sekolah yang dikelola oleh Kepala sekolah dimana anggaran Dana BOS sekitar kurang Lebih Rp 1.400.000.000รท3= Rp 480.000.000, anggaran yang cukup besar ini sejatinya dikelolah dengan bijak demi kenyamanan Proses belajar mengajar, tetapi oleh Kepsek Pak Safri selama menjabat sebagai Kepala Sekolah bangunan yang yang pernah jadi karya Mantan Kepala Sekolah Pak Ali terlihat tidak terurus, bahkan tidak ada perubahan yang terlihat di beberapa ruang kelas ditambah toilet yang tidak terawat dan terkesan Jorok pun tidak pernah tersentuh oleh Anggara Dana Bos, hal ini menjadi penilaian tersendiri atas jebloknya sarana dan standar peningkatan mutu pendidikan di daerah ini.
“28/11/2020, Melihat kondisi di lapangan dan beberapa hasil Konfirmasi bahwa sesuai Juknis pembangunan di sekolah diserahkan kepada kepala sekolah. Ini justru terkesan menjadi faktor Utama yang bepotensi peningkatan mutu pendidikan jatuh.
Kepsek seharusnya mendidik siswa dan pengajar, selaku KPA(Kuasa Pengguna Anggaran) yang kuat dugaan terlibat langsung pada pekerjaan Proyek dari Dinas Pendidikan Propensi (toilet) akan menjadi beban ganda akibat posisinya yang lebih mementingkan Profesi Kontraktor ketimbang Fokus pada Tupoksinya sebagai pendidik pada Tugas tambahan yang diamanahkan kepada Kepsek” kata Ketua (SPM), Rais, saat di depan Keantor Kajari Takalar,28/11/20.
Lanjut”Rais, urusan proyek sekolah(toilet) yang di duga dikerjakan Pak Safri, maka kami dari Mahasiswa dalam waktu dekat akan melakukan Aksi demo di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Gubernur untuk segera mencopot Kepala sekolah yang cuma memperkaya diri dengan tidak memperhatikan mutu Pendidikan di kabupaten Takalar sekaligus melaporkan beberapa kegiatan Proyek di SMA dan SMK di Kabupaten Takalar, (SPMP)akan segera laporkan masalah ini ke Polda sulsel, Ungkapnya.
“Ini sudah tidak benar lagi, saya mohon kepada bapak di Dinas Pendidikan Provinsi, agar Proyek di sekolah tidak perlu diurus oleh kepala sekolah lagi, fokus pada Proses belajar mengajar saja,” Rais Ketua Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda(SPMP).
Naga Sulawesi: Nompo