Metro, 16-18 Desember 2024 – Dalam upaya reakreditasi Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan asesmen lapangan bersama tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Tim asesor yang hadir adalah Prof. Dr. Riris Aishah Prasetyowati, S.E., MM., dan Dr. Sabar Warsini, S.E., MM.
Dalam wawancara eksklusif, Rektor IAIN Metro, Prof. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., PIA, menyampaikan harapannya terhadap asesmen ini. “Kami optimistis dapat meraih hasil unggul. Asesmen ini adalah momen penting untuk mengevaluasi diri sekaligus memperbaiki berbagai aspek dalam program studi kami,” ujarnya.
Menurut Rektor, koordinasi yang baik antara seluruh pihak menjadi kunci kelancaran proses ini. “Kami telah menyiapkan dokumen secara maksimal dan memastikan SDM yang terlibat memahami tugas masing-masing. Kami sangat berharap masukan dari tim asesor untuk memperkuat langkah kami ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Riris Aishah Prasetyowati, salah satu asesor, memuji potensi besar Program Studi Akuntansi Syariah di IAIN Metro. Dalam perbincangan, ia menyatakan keyakinannya terhadap perkembangan program ini. “Kami melihat banyak tenaga muda yang berbakat di sini. Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, prodi ini memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu yang terbaik di bidangnya,” kata Prof. Riris.
Ia juga menekankan bahwa tujuan utama asesmen ini bukan sekadar mengevaluasi kelayakan akreditasi, tetapi memberikan masukan konstruktif. “Kami ingin membantu IAIN Metro mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global, termasuk menuju akreditasi internasional,” jelasnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Dr. Sabar Warsini. Dalam wawancara, ia menegaskan pentingnya pemahaman bersama terhadap kode etik selama asesmen berlangsung. “Kami berharap semua pihak memahami prosedur asesmen, termasuk fasilitas yang diberikan kepada kami, agar semua berjalan sesuai standar,” jelasnya.
Dr. Sabar juga mengapresiasi kesiapan Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dalam memaparkan dokumen dan informasi yang relevan. “Kami memulai asesmen ini dengan mendengar paparan dari UPPS, lalu mendalami informasi melalui proses klarifikasi. Ini langkah awal yang baik untuk asesmen yang objektif,” tambahnya.
Tim LAMEMBA pun memberikan gambaran tentang rencana menuju akreditasi internasional. Prof. Riris menjelaskan bahwa proses ini akan membawa perubahan signifikan, termasuk penyederhanaan dokumen Evaluasi Diri (DED). “Ke depan, DED tidak lagi membutuhkan 100 halaman, cukup 6 halaman dengan format yang lebih efektif,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai harapan ke depan, Rektor IAIN Metro menjawab dengan penuh keyakinan. “Kami ingin asesmen ini menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akreditasi kami. Dengan hasil yang unggul, kami percaya Program Studi Akuntansi Syariah akan semakin diakui baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya.
Asesmen lapangan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mendorong kemajuan pendidikan tinggi di IAIN Metro, sekaligus memperkuat posisi Akuntansi Syariah sebagai program studi unggulan di Indonesia.