Metro-(Lensanaga.id)- Pejabat di lingkup Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro terkesan enggan memaparkan terkait soal belanja penambahan daya tahan tubuh di dinas setempat.
Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Rina terkesan enggan memaparkan terkait soal belanja penambahan daya tahan tubuh.
“Daya tahan tubuh itu gak ada di kami. Kalau daya tahan tubuh bukan di kami,” kata dia, Rabu (13/09/2023).
Begitupun saat dikonfirmasi mengenai bidang yang menangani terkait belanja penambahan daya tahan tubuh. Dirinya tidak mengetahui dan terkesan menutup-nutupi.
“Waduh, saya kurang paham. Kalau semua bidang, maksudnya kita tidak tahu,” ujarnya.
“Kalau mau lebih lengkap di perencanaan, yang semuanya tau itukan kita di bagian perencanaan kegiatan itu,” imbuhnya.
Namun, saat disinggung terkait rekomendasi dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Lampung mengenai Belanja Penambahan Daya Tubuh. Pihaknya menyebut anggaran tersebut tidak direalisasikan.
“Dana anggaran sudah dialihkan. Karena saran dari BPK tidak boleh. Makanya kita enggak jadi untuk merealisasikannya. Tapi saya tidak faham anggarannya di alihkan kemana,” kata Rina.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Achmad Redho Akbar membenarkan bahwa Rina merupakan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) di dinkes setempat.
“Kalau tidak salah iya, itu Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) yang membidangi terkait obat-obatan,” singkatnya, saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan via Whatsapp.
Berdasarkan data yang dihimpun, Dinas Kesehatan Kota Metro merencanakan Belanja Penambahan Daya Tahan Tubuh yakni sebesar 71.640.000 dengan spesifikasi pekerjaan belanja air mineral gelas.
Kemudian, Belanja Penambahan Daya Tahan Tubuh dengan spesifikasi pekerjaan belanja Susu Entrasol Gold 185 Gram senilai 35.784.000., Lalu, 35.560.000 spesifikasi pekerjaan belanja Susu UHT. Dan 10.391.400 dengan spesifikasi pekerjaan belanja Sari Kacang Hijau, Susu Beruang, Buavita. (Red)
FG
