Drop Hingga 143,4 Miliar APBD Lampung Barat 

Drop Hingga 143,4 Miliar APBD Lampung Barat 

LAMPUNG BARAT,(lensanaga.id) – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Barat yang diperoleh dari transfer pusat, transfer antar daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2023 Drop (turun) hingga mencapai angka 143,4 miliar.

Pada tahun 2020 realisasi pendapatan sebesar Rp1,011 triliun lebih, mengalami penurunan pada tahun 2021 menjadi Rp1,007 triliun lebih. Sementara untuk target pendapatan daerah pada Rancangan APBD Tahun 2023 sebesar Rp965,2 miliar lebih.

RAPBD tahun 2023 sebesar Rp965,2 itu, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp64,9 miliar lebih dan Pendapatan Transfer sebesar Rp900,3 miliar lebih.

Dimana rencana PAD itu terdiri dari pajak daerah sebesar Rp14,3 Miliar lebih, retribusi daerah sebesar Rp2,6 milyar lebih, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp6,6 Miliar lebih dan lain-lain PAD yang sah sebesar 41,3 milyar rupiah lebih.

Sementara dari pendapatan transfer, yaitu dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat sebesar tahun 2023 sebesar Rp837,7 miliar lebih dan Pendapatan Transfer Antar Daerah sebesar Rp62,673 miliar lebih.

Pendapatan transfer sendiri mengalami penurunan sebesar Rp61,00 miliar rupiah lebih jika dibandingkan dengan target pendapatan pada APBD murni tahun 2022.

Dimana, penurunan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar 47,7 miliar rupiah lebih, kemudian pendapatan transfer antar daerah yang terdiri dari dana bagi hasil dari provinsi mengalami penurunan sebesar 13,2 miliar rupiah lebih.

Hal itu diungkapkan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus saat penyampaian nota pengantar Ranperda RAPBD Lambar 2023 di ruang sidang Margasana DPRD Lambar, Senin (31/10/2022).

“Jika dibandingkan dengan APBD murni tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 143,4 miliar lebih,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan, jika realisasi pendapatan daerah pada Kabupaten Lampung Barat selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan akibat dari dampak pandemi Covid-19.

“Kedepan, kita harus waspada dimana resiko gejolak ekonomi global masih tinggi, perlambatan ekonomi dunia dan nasional berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek,” tuturnya. (Red/Ade)

Loading

Redaksi
Author: Redaksi

Related posts

Leave a Comment